2012-10-19

Feasibility Study

Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu proyek / ide bisnis tentang layak atau tidaknya Proyek tersebut dilaksanakan. Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan.

Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan.

Yang sering digunakan dalam pembahasan studi kelayakan:

  1. Objek studi kelayakan, yaitu proyek yang akan dijadikan sasaran dalam studi kelayakan.
  2. Produk studi kelayakan, yaitu produk barang dan produk jasa. Sektor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan menghasilkan produk barang, sedangkan sektor jasa menghasilkan produk jasa, antara lain angkutan, penginapan, wisata, reparasi, pendidikan, kesehatan dan perbankan.
  3. Analisa studi kelayakan, yaitu orang yang melaksanakan pekerjaan studi kelayakan. Analis studi kelayakan ini bisa perorangan atau tim.
  4. Alat analisis studi kelayakan, yaitu teknik yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah, misalnya metode judgement, metode kausal, metode ekstrapolasi, metode rasio, dan sebagainya. Pada kasus pemasaran, misalnya untuk mengetahui kecenderungan permintaan atas produk tertentu di masa yang akan datang, dilakukan analisis trend dengan menggunakan alat analisis Trend Linear.
  5. Aspek studi kelayakan, yaitu pokok bahasan yang terdapat dalam studi kelayakan dan membahas secara spesifik dari sudut pandang disiplin ilmu tertentu. Aspek-aspek yang dibahas antara lain: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan teknologi, aspek manajemen, aspek hukum, aspek lingkungan dan aspek keuangan.

Aspek-aspek Studi Kelayakan

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain:

Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.
Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
2. Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.
3. Aspek Sumber Daya Manusia

Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.
4. Aspek Hukum dan Legalitas

Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:

Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang akan didirikan
Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan atau dilarang undang-undang
Cara berbisnisnya melangga hukum agama atau tidak
Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.
5. Aspek Ekonomi dan Keuangan

Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:

Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal, DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes, DikNas dll), biaya perizinan operasional (Pemda).

Tahap-tahap Proses Penelitian

1. Mengidentifikasi dan Perumusan Masalah
Peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti.
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah.
Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

2. Membuat Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti.
Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi dua tahapan:
- Pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti.
- Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif

3. Studi Literatur
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
5. Membuat Definisi Operasional
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
7. Menyusun Desain Penelitian
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
10.Melakukan Analisa Statistik
11.Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
12.Menulis Laporan Hasil Penelitian

0 komentar:

Templateby :Black_ Alone 2012